Laman

10.23.2011

Warga PSHT tingkat Tiga III


                 Warga tingkat Tiga hanya di tunjukkan kepada warga-warg terpilih, dalam hati mereka, kekuatan-kekuatan yang telah di pelajari akan menerapkannya untuk hal-hal yang positif dan demi kepentingan kemanusiaan. Warga tingkat Tiga tidak menambah kekuatan fisik akantetapi kekuatan spiritual yang bertambah, persentase kekuatan Warga tingkat Tiga sekitar 5% fisik dan yang lainnya spiritual atau 95% spiritual.
                 Di Indonesia, saat ini hanya ada satu pandekar PSHT tingkat Tiga yaitu ketua PSHT Indonesia, Mas Tarmadji Boedi Harsono, yang lain sudah mendahului kita .

10.22.2011

Masa Riwayat RM. Imam Koesoepangat.


         Sebelum melihat jauh kedepan mengenai perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate sekarang ini, kita ingatkan julukan : “PENDHITA WESI KUNING”.Siapa kah Pendhita Wesi Kuning itu? Ia dikenal seorang yang berdedikasi tinggi, dalam kamus hidupnya tidak ada kata menyerah dalam menghadapi tantangan. Pola hidupnya sederhana meskipun ia sendiri dilahirkan dari keluarga yang bermartabat, penerus trah kusumah rembesing madu amaratapa wijiling handanawarih. Kiatnya “Sepiro gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung dadi Cobo” dan kiat itu dihayatinya dijabarkan dalam lakunya sampai akhir hayatnya.

             Ia teguh dalam pendiriannya yakni mengabdi pada sesama maka orang-orangpun memberi julukan “PENDHITA WESI KUNING” (konon julukan ini mengacu pada warna wesi kuning sebagai senjata kedewataan yang melambangkan ketegaran, kesaktian, kewibawaan sekaligus keluhuran). Ketika ia di tanya, siapakah orang yang paling dicintainya di dunia ini ?. ia akan menjawab dengan tegas “IBU “. Dan ketika ia di tanya organisasi apakah yang paling ia cintai selama di dunia ini ?. maka ia pun akan mengatakan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
 
            Dua jawabpan di atas, pertanyaan yang mengacu pada kedalaman rasa itu, telah di buktikan tidak hanya ucapan belaka tetapi dengan kerja nyata. Hampir sepanjang hidupnya waktu, tenaga, pikiran dan jiwanya dipersembahkan demi baktinya kepada keduanya itu. Yakni ibu, seorang yang telah berjasa atas keberadaan di dunia ini, dan persaudaraan setia hati terate sebuah organisasi tempat is menemukan jati diri, sekaligus ajang darma baktinya dalam rangka mengabdi kepada sesama.Dialah RADEN MAS IMAM KOESOEPANGAT. Putra ketiga dari pendawa lima. Yang lahir dari garba : Raden Ayu Koesmiyatoen dengan RM AMBAR KOESSENSI. Bertepatan pada hari jum`at pahig tanggal 18 november 1938, di Madiun kakek beliau (Kanjeng Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat) adalah bupati Madiun VI dan neneknya (Djuwito) atau (RA Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat), merupakan figur yang di segani pada saat itu.

          Menurut keterangan dari pihak keluarganya, trah Kanjeng Pangeran Ronggo Ario Koesodiningrat selain di kenal sebagai penerus darah biru juga dikenal sebagai bangsawan yang suka bertapa brata satu laku untuk mencari hakikat hidup dengan jalan meninggalkan larangan-larangan Tuhan Yang Maha Esa serta membentengi diri dari pengaruh keduniawian. Bakat alam yang mengalir dalam darah kakeknya ini , di kemudian hari menitis ke dalam jiwa RM IMAM KOESOEPANGAT. Dan mengantarkan menjadi seorang Pendekar yang punya Kharisma dan di segani sampai ia sendiri di juluki. “Pandhita Wesi Kuning”.

Masa Kecil
Masa kecil RM IMAM KOESOEPANGAT di lalui dengan penuh suka dan duka, ia seperti hal nya saudara-saudara kandungnya (RM Imam Koesoenarto dan RM Imam Koesenomihardjo,dan RM Koesenomihardjo kakak serta RM Imam Koeskartono dan RM Abdullah Koesnowidjodjo,adik) hidup dalam asuhan kedua orang tuanya, menempati tempat tinggal kakeknya di lingkungan kabupaten Madiun . (menurut sumber terate) semasa kecilnya, RM Imam Koesoepangat belum menunjukan kelebihan yang cukup berararti. Di sekolahnya (SD latihan duru satu : sekarang SDN indrakila Madiun) ia bukan tergolong siswa yang paling menonjol, salah satu nilai lebih yang di miliknya barangkali hanya karena keberanianya.selain ia sendiri sejak kecil sudah di kenal sebagai bocah yang jujur dan suka membela serta suka menolong teman-teman sepermainanya.
Ketika berumur 13 tahun, semasa ia haus damba kasih dari ayahanda nasib berbicara lain RM Ambar Koesensi (ayahanda tercinta) di panggil ke Hadirat Tuhan yang maha Esa, tepatnya pada tanggal 15 maret 1951 , sewaktu ia masih duduk di kelas 5 SDN. RM Imam Koesoepangat kecilpun seperti tercerabut dari dunia kana-kanaknya, sepeninggalnya orang yang di cintainya itu sempat menggetarkan jiwanya. Namun kematian tetap kematian tidak seorangpun mampu menolak kehadiranya. Begitu juga yang terjadi pada RM Ambar Koesensie.
Hari-hari berikutnya RM Imam Koeseopangat diasuh langsung oleh ibunda RA Koesmiatoen Ambar Koesmiatoen. Di waktu-waktu senggang ibunda sering kali mendongeng tentang pahlawan-pahlawan yang dikenalnya dan tidak lupa memberi petuah hidup. Berawal dari tatakrama pergaulan, tatakrama menembah (bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) sampai merambah pada pengertian budi luhur dan mesubrata.
Masuk Persaudaraan Setia Hati Terate
Benih luhur yang di tanamkan ibundanya itu lambat laun ternyata mampu mengendap dan mengakar di dalam jiwa RM Imam Soepangat, ia lebih akrab dengan panggilan “ARIO” perhatianya terhadap nilai-nilai budi luhur kian mekar bagai bak terate di tengah telaga. Semenjak kecil sudah menyukai laku tirakat, seperti puasa dll sejalan dengan itu sikapnya mulai berubah ia mulai bisa membawa diri menempatkan perasaan serta menyadari keberadaannya. Gambaran seorang Ario kecil, sebagai bocah ingusan, sedikit demi sedikit mulai di tinggalkannya.
Rasa keingintahuan terhadap berbagai pengetahuan terutama ilmu kanuragan dan kebatinan yang menjadi idaman semenjak kecil kian hari semakin membakar semangatnya. Melecut jiwanya untuk segera menemukan jawabanya, barang kali terdorong oleh rasa keingintahuanya itulah ketika umurnya bejalan enam belas tahun RM Imam Koeseopangat mulai mewujudkan impianya. Di sela-sela kesibukanya sebagai siswa di SMP 2 Madiun, ia mulai belajar pencak silat di bawah panji-panji Persaudaraan Setia Hati terate. Kebetulan yang melatih saat itu adalah mas IRSAD (murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo) selang lima tahun kemudian 1959 setelah tamat dari SMA Nasional Madiun ia berhasil menyelesaikan Pelajaran di Persaudaraan Setia Hati Terate dan berhak menyandang gelar pendekar tingkat satu.

Ia teguh dalam pendiriannya yakni mengabdi pada sesama maka orang-orangpun memberi julukan “PENDHITA WESI KUNING” (konon julukan ini mengacu pada warna wesi kuning sebagai senjata kedewataan yang melambangkan ketegaran, kesaktian, kewibawaan sekaligus keluhuran). Ketika ia di tanya, siapakah orang yang paling dicintainya di dunia ini ?. ia akan menjawab dengan tegas “IBU “. Dan ketika ia di tanya organisasi apakah yang paling ia cintai selama di dunia ini ?. maka ia pun akan mengatakan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.

Dua jawabpan di atas, pertanyaan yang mengacu pada kedalaman rasa itu, telah di buktikan tidak hanya ucapan belaka tetapi dengan kerja nyata. Hampir sepanjang hidupnya waktu, tenaga, pikiran dan jiwanya dipersembahkan demi baktinya kepada keduanya itu. Yakni ibu, seorang yang telah berjasa atas keberadaan di dunia ini, dan persaudaraan setia hati terate sebuah organisasi tempat is menemukan jati diri, sekaligus ajang darma baktinya dalam rangka mengabdi kepada sesama.Dialah RADEN MAS IMAM KOESOEPANGAT. Putra ketiga dari pendawa lima. Yang lahir dari garba : Raden Ayu Koesmiyatoen dengan RM AMBAR KOESSENSI. Bertepatan pada hari jum`at pahig tanggal 18 november 1938, di Madiun kakek beliau (Kanjeng Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat) adalah bupati Madiun VI dan neneknya (Djuwito) atau (RA Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat), merupakan figur yang di segani pada saat itu.

Menurut keterangan dari pihak keluarganya, trah Kanjeng Pangeran Ronggo Ario Koesodiningrat selain di kenal sebagai penerus darah biru juga dikenal sebagai bangsawan yang suka bertapa brata satu laku untuk mencari hakikat hidup dengan jalan meninggalkan larangan-larangan Tuhan Yang Maha Esa serta membentengi diri dari pengaruh keduniawian. Bakat alam yang mengalir dalam darah kakeknya ini , di kemudian hari menitis ke dalam jiwa RM IMAM KOESOEPANGAT. Dan mengantarkan menjadi seorang Pendekar yang punya Kharisma dan di segani sampai ia sendiri di juluki. “Pandhita Wesi Kuning”.

American University memasukan Pencak Silat ke kurikulumnya



              Pencak silat adalah olah raga seni bela diri asli Indonesia yang harus dilestarikan. Namun, di negeri asalnya, pencak silat sepertinya ‘kalah pamor’ dengan karate, tae kwon do, kung fu, atau bela diri lain dari luar Indonesia. Di sekolah-sekolah kita, banyak yang mempelajari bela diri asing tersebut.

              Berbeda dengan di Indonesia, pencak silat justru akan dipelajari para mahasiswa di Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat ini. Bahkan akan dimasukkan ke dalam kurikulum.

              Kabar tersebut disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Jalal melalui akun twitternya, Jumat (10/6/2011). Dino menulis, “MenDuniakan Indonesia: alhamdullilah pencak silat resmi masuk Kurikulum American University, Washington DC. Who else will follow?”

              Kelas pencak silat akan dibuka American University pada musim gugur mendatang, yakni sekitar bulan September. Kelas ini akan berlangsung dari Senin hingga Kamis tiap pukul 08.55-10.10 waktu setempat. Para mahasiswa yang mengikuti kelas pencak silat tidak hanya akan mempelajari jurus-jurus pencak silat, tetapi juga budaya Indonesia.

              Tidak heran, pencak silat memang lekat dengan kebudayaan Tanah Air. Kata Pencak Silat sendiri merupakan gabungan dua istilah. “Pencak” dari bahasa Sunda, atau “Mancak” dari bahasa Madura dan Bali, dengan “Silat” atau “Silek” yang biasa digunakan di Sumatra.

               Kelas pencak silat ini akan melatih aspek fisik para mahasiswa, aplikasi bela diri, pertarungan satu lawan satu, jurus mengunci lawan, hingga pelatihan spiritual. Materi yang diberikan akan mencakup dasar-dasar pencak silat yakni dasar-dasar menyerang, bertahan, bela diri, dan pencak silat sebagai seni.

                Pihak kampus American University berharap, dengan mengikuti kelas tersebut para mahasiswanya dapat mengetahui teknik dasar bela diri dan mengaplikasikannya di saat-saat darurat.

10.21.2011

Padepokan Pencak Silat TMII Siap untuk SEA Games 2011

Jelang pelaksanaan SEA Games ke XXVI yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang, 11-22 November mendatang, panitia pelaksana kembali menggelar test event cabang olahraga yang akan dipertandingkan di ajang pesta olehraga terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Kali ini, cabang olahraga yang menggelar test event yakni, pencak silat yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (18/10). Dengan demikian, hingga kini sudah 16 cabang olahraga yang telah melakukan test event dari total sebanyak 24 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Jakarta.

Ketua Pelaksana Pertandingan Tes Event Pencaksilat, Adji Antoko mengatakan, Padepokan Pencak Silat TMII telah siap menggelar pertandingan cabang pencak silat dalam ajang SEA Games ke XXVI mendatang. Adapun dalam test event ini, dilakukan berbagai kegiatan seperti, gladi resik pertandingan yang melibatkan atlet Pelatda dengan atlet pantauan pilihan.
Lalu, menyosialisasikan aturan pertandingan hingga pemanggilan perwakilan atlet untuk melakukan penimbangan berat badan. "Test event ini juga dilakukan pemilihan wasit, penjurian dan mempersiapkan perangkat pertandingan," ujar Adji Antoko, Selasa (18/10). Selain itu, ada pula gladi penyerahan medali atau penghormatan bagi para pemenang.

Test event juga mempersiapkan perangkat P3K, termasuk meyiapkan dua dokter, satu ambulans yang siap sedia untuk penyediaan rujukan ke rumah sakit. Hal ini, untuk menangani bila terdapat atlet yang mengalami cidera saat bertanding. Adapun rumah sakit yang menjadi rujukan yakni, RS Haji Pondokgede, RS UKI, dan RSUD Pasarrebo. Penanganan kesehatan ini juga hasil kerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Pada prinsipnya venue pencak silat sudah siap pakai begitu juga dengan akomodasi seperti tempat penginapan yang telah siap digunakan. Kemudian perlengkapan wasit dan juri juga sudah siap. Hanya saja memang perlu ada sedikit perbaikan, yakni tempat ketua pertandingan yang tadinya menghadap ke barat, akan dipindah agar menghadap ke utara. Sebab jaraknya terlalu dekat dengan penonton," kata Adji Antoko, yang juga menjabat Kepala Sudin Sosial Jakarta Timur.

Nantinya, Padepokan Pencak Silat TMII mampu menampung sebanyak 3.000-4.000 penonton. Adapun kelas yang akan dipertandingkan dalam cabang olahraga pencak silat di antaranya kelas A putra dengan berat badan 45-90 kilogram dan kelas B untuk putri dengan berat badan 45-70. (beritajakarta)

Sejarah dari lambang Bunga TERATE

                  
                Terate pertama kali diusulkan oleh Bapak Soeratno Surengpati, beliau adalah salah satu warga SHM yang mempunyai cita –cita sama dengan Ki Hadjar Hardjo Oetomo yakni berjuang untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia. Selain itu beliau juga merupakan seorang tokoh Pergerakan Indonesia Muda. Nama Terate yang diusulkan kepada Ki Hadjar Hardjo Oetomo kemudian diterima dan disetujui oleh beliau.
Nama Terate tersebut sesuai dengan azas dan tujuan Persaudaraan Setia Hati Terate itu sendiri. Sebagaimana menurut Ki Hadjar Hardjo Oetomo Bunga Terate merupakan suatu bunga yang mempunyai gaya atau ke-khas-an tersendiri diantara bunga – bunga yang lain, karena kecantikan, keindahan dan kemolekannya, serta nilai manfaat selain itu Bunga Terate juga mempunyai kharisma tersendiri yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Nama Terate menurut pendapat Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah sudah sangat tepat sekali, mengingat nama tersebut mempunyai makna dan filosofi dan kharisma tersendiri. Sehingga dengan menggunakan Bunga Terate diharapkan nantinya warga PSHT kelak dapat bermanfaat bagi organisasi maupun pada pada masyarakat secara luas.
                 Terate adalah merupakan salah satu bagian dari cita – cita mulia “ Setia Hati “ , Orang Setia Hati Terate dituntut agar mempunyai pola pikir yang mendasar secara nalar yakni menyatu – padukan antara sifat manusia, perilaku dan alam semesta artinya bahwa manusia itu selamanya tidak akan kekal abadi, baik manusia itu sendiri bertindak dan berperilaku agar dijalani dengan penuh kesadaran dan penuh kehati – hatian, sehingga didalamnya akan tercermin suatu kewibawaan, kearifan, kebijaksanaan, kejujuran, keadilan dan mengayomi terhadap sesamanya tanpa memandang apapun ( suku, agama, golongan dan ras )

7.02.2011

165 Atlet ikuti Kejuaraan Pencak Silat Pelajar PSHT Se Cabang Kebumen

KEBUMEN-Antusiasme peserta untuk mengikuti kejuaraan pencak silat pelajar PSHT Cabang kebumen cukup tinggi
.
Sebanyak 165 atlit  mengikuti kegitan yang digelar di GOR Indrajaya Klirong Kebumen, 25-26 Juni lalu. Terpilih Juara umum untuk kategori SMP/MTs yakni Tim SMP N 7 kebumen sbagai juara umum 1, Ranting klirong juara umum 2 dan SMP N 2 Pejagoan juara umum 3. untuk kategori SMA/SMK/MA Juara Umum 1 diraih Ranting Alian disusul SMK VIP Al-Huda Juara umum ke 2 dan SMK N 1 Ambal juara umum ke 3. Untuk katgori seni tunggal SD Juara 1 Putra diraih Fahmi dr SD N Gadungrejo Klirong dan untuk Putri diraih Enggal dr SDN Ambalkumolo Buluspesantren.Dalam Even ini juga dipilih pesilat terbaik. Untuk pesilat terbaik SMP putra diraih Ilham dr Alian,sedangkan putri Meilani dr banyumas.untuk Pesilat terbaik SMA putra diraih Anggit dr SMK VIP Al-Huda, putri Sekar Wulandari dr Prembun. Kejuaraan ini memperebutkan piala bergilir Dinas DIKPORA (Pendidikan Pemuda dan Olahraga) Kebumen. Untuk Juara Umum 1 jg memperoleh Piala tetap dr Kepala Dislitbang TNI AD kebumen, Juara Umum 2 mendapatkan piala Ketua IPSI kebumen dan Juara Umum ke 3 memperoleh piala dr ketua Cabang PSHT kebumen yang diketuai Mas Agus Eko purwono, S.Pd. Kedepan kami merencanakan menggelar kegiatan ini secara rutin, kegitan ini juga untuk mengisi liburan sekolah. Disamping itu juga untuk menggairahkan Organisasi PSHT di kebumen. (d’riz)

MEMAYU HAYUNING BAWONO dimulai dari keluarga

Keluarga adalah bagian terkecil dari struktur organisasi di masyarakat. Keluarga merupakan stage awal kehidupan individu manusia berasal. Oleh karena itu, seseorang dikatakan berhasil dalam hidupnya karena juga didukung oleh keluarga yang berhasil mengantarkan dirinya menjadi berhasil, begitu juga seseorang yang dikatakan gagal dalam hidupnya karena didukung oleh kegagalan dalam keluarganya.

Sebelum kita mendidik siswa kita, didiklah dahulu keluarga kita untuk mengetahui tentang “Apa sebenarnya Setia Hati”. Dengan demikian kita akan mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin kita lakukan ketika kita mendidik siswa tersebut. Selain itu kita memiliki pijakan untuk lebih mantap dan yakin akan apa yang telah kita berikan kepada siswa. Disamping itu, Keluarga merupakan cerminan dari kepribadian kita terhadap keluasan pengetahuan atau ilmu yang kita miliki untuk mengembangkan “Ilmu Setia Hati”.

1. Keluarga adalah cikal bakal semua Individu berasal.

Semua manusia terlahir pastilah memiliki keluarga. Secara sederhana keluarga terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak. Kumpulan  keluarga membentuk sebuah kelompok yang dinamakan masyarakat. Perkembangan dari keluarga, masyarakat, berkembang lagi menjadi bangsa dan negara. Dalam skala besar berkembang menjadi bangsa-bangsa atau negara-negara Dunia.

2. Keluarga adalah cerminan kehidupan manusia.
Semakin tinggi kemampuan seseorang menguasai suatu pengetahuan atau ilmu, semakin baik pula dirinya mengatur kehidupan rumah tangganya. Sedangkan seseorang yang mengaku memiliki ilmu setinggi gunung tetapi jika kehidupan rumah tangganya berantakan berarti belum mampu untuk mempergunakan ilmunya untuk memayu hayuning bawono.

3. Keluarga adalah bukti ketinggian pengetahuan atau ilmu yang dimiliki seseorang.

Seseorang yang memiliki pengetahuan atau ilmu; adalah ibarat tanaman padi yang semakin tua semakin berisi, yang semakin tua semakin merunduk, yang semakin tua semakin indah dilihat pandangan mata. Hal ini karena padi tersebut selalu dijaga, dirawat dan diberi pupuk, air dan dilindungi dari segala hal-hal yang bisa mengganggunya. Demikian juga dengan pengetahuan atau ilmu, jika selalu dijaga, diasah dan diamalkan akan menghasilkan suatu kemaslahatan bagi kehidupan manusia tersebut.

Apalah artinya pengetahuan atau ilmu yang tinggi jika kehidupan keluarganya rusak, porak-poranda, penuh dengan keributan, kekerasan dalam rumah tangga, dan lain-lainnya. Oleh karena itu, kehidupan rumah tangga adalah cerminan ketinggian pengetahuan atau ilmu seseorang. Semakin tinggi pengetahuan atau ilmu seseorang maka semakin tinggi juga kemampuan untuk membentuk, mengatur dan membuat keluarganya lebih harmonis, mawaddah wa rahmah…. Amin..

Dengan konsep-konsep tersebut diharapkan seluruh Warga SH Terate memandang perlu membentuk keluarga-keluarga yang baik, harmonis, dapat menjadi contoh kehidupan berkeluarga di lingkungannya dan dapat menjadikan keluarga sebagai tempat yang nyaman, aman, bahagia, tentram dalam lahir maupun bathin.

Suka duka melatih dan dilatih untuk PSHT

Suka duka melatih
Adalah suatu kewajiban bagi semua anggota Warga Persaudaraan Setia Hati Terate Di mana saja berada dan siapapun orang nya tanpa terkecuali Untuk Mengamalkan Ilmu-ilmu yang telah di dapat dari hasil mengikuti latihan, agar supaya bisa meneruskan apa yang telah di cita-citakan oleh Eyang Soerodiwiryo, yaitu menjadikan manusia yang berbudi luhur dan dapat memayu hayuning bawono karena Allah SWT, dan menciptakan sumberdaya manusia yang kuat dan sehat jasmani maupun rohani. akan tetapi mungkin banyak halangan dan rintangan yang akan di hadapi untuk mencapai tujuan tersebut, Seorang pelatih harus berfikir untuk melupakan jasa dan kebaikan diri ; Semakin kita ingin dihargai, semakin kita ingin dihormati, semakin kita ingin dipuji, semakin kita banyak sakit hati hanya akan menyengsarakan kita , oleh karena itu lupakanlah……. Tuhan Maha Melihat semakin kita merasa berjasa hanya akan menyebabkan sakit hati,saudaraku pujian manusia kecil, pujian Tuhan-lah yang kekal,Pujian Tuhan-lah mulia dunia akherat Wahai saudara-saudaraku para pelatih marilah kita sebisa mungkin melupakan jasa-jasa kita, biarlah orang lain tidak ada tahu, jadilah seperti garam dilautan, asin terasa tapi tidak kelihatan, jangan seperti gincu kelihatan tapi tidak terasa, kita harus memulai berbuat sesuatu seperti beton, mengokohkan tanpa harus kelihatan, seperti jantung, siang malam kerja tanpa kelihatan ,kita tidak akan sukses kalau di organisasi kita tercinta ini ingin menonjolkan diri, Tetap lah semangat Wahai Saudaraku Untuk terus berjuang melatih !!

Suka duka di latih
Kerja keras dan berlatih seorang siswa di suatu dalam bertih adalah suatu kewajiban yang di emban oleh semua siswa tanpa terkecuali, mereka rela di guyur hujan dan kedinginan pada saat musim hujan dan mereka rela pula kepanasan di saat musim kemarau, akan tetapi mereka menjalani dengan penuh rasa suka cita sehingga tidak begitu terasa beban yang di berikan pada mereka.Demi untuk mewujudkan tekad menjadi seorang warga Persaudaraan Setia Hati Terate mereka terus menerus berjuang tanpa mengenal rasa lelah dan bosan, karena mereka sadar kalo Perubahan perjalanan hidup ditentukan oleh perbuatannya sendiri.Tetap lah semangat Wahai Saudaraku Untuk terus berjuang Berlatih !!

Pentas Seni oleh PSHT di MOSCOW RUSSIA

Pentas seni di Moscow Russia oleh siswa-siswi dan warga PSHT

6.21.2011

Final SH Terate Cup, 6-9 Juli 2011

Padepokan Agung SH Terate Pusat Madiun

MADIUN – Final laga pendekar SH Terate, bakal digelar 6-9 Juli 2011. Even ini dipusatkan di Padepokan Agung SH Terate, Jl. Merak Madiun. Diprediksi, sebanyak 200-an pendekar bakal turun gelanggang.

Para pendekar tersebut, menurut Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun, H. Tarmadji Boedi Harsono,SE, adalah wakil pendekar yang telah berhasil melewati babak penyisihan di masing-masing cabang SH Terate di seluruh Indonesia. “Babak penyisihannya memang kita gelar di masing-masing cabang,” ujarnya.
Ketua Bidang Lomba dan Penjurian SH Terate Cup 2011, Tono S, mengatakan, final laga pendekar SH Terate akan dihelat di tiga gelanggang. “Selain di Pedepokan Agung SH Terate, kemungkinan panitia akan menggelar gelanggang di tempat lain. Tapi nanti finalnya tetap kita laksanakan di padepokan,” katanya.
Panitia berharap, cabang yang bakal mengirim atletnya segera menghubungi Sekretariat SH Terate Cup 2011. Data dari cabang ini sangat dibutuhkan panitia untuk menentukan alokasi penginapan dan kebutuhan logistik serta gelanggang.(elpos)

Pesilat PSHT Berjaya di POMASEAN XVII Malaysia

Pesilat PSHT yaitu Ahmad Fadillah, Wahyu Prabowo, dan Kurniati Rahayuni berhasil mempersembahkan medali untuk Indonesia di even Internasional ASEAN UNIVERSITY GAMES XIII (POMASEAN) yang diadakan tanggal 12-17 Desember lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.
Ahmad Fadillah, berlaga di kelas B Putra dan Wahyu Prabowo, berlaga di kelas G Putra berhasil membawa pulang 2 medali perunggu untuk Indonesia. Ahmad Fadillah adalah pesilat PSHT dari DKI Jakarta dan masih berkuliah di jurusan Olahraga Universitas Negeri Jakarta. Sedangkan Wahyu Prabowo adalah pesilat PSHT kabupaten Malang, masih kulaih semester V di Universitas Negeri Malang. Keduanya dikalahkan oleh pesilat Vietnam di babak semifinal. Namaun demikian, hasil tersebut cukup lumayan mengingat keduanya adalah muka baru di kancah internasional. Terutama untuk Wahyu Prabowo yang baru saja sembuh dari cedera setelah mengalami kecelakaan beberapa bulan sebelumnya.

Sedangkan Kurniati Rahayuni yang berlaga di dua kategori yaitu Regu Putri dan Tunggal Putri berhasil mempersembahkan 1 medali perak dan 1 medali emas. Di Tunggal putrid yang merupakan spesialisasinya ia berhasil mendapatkan medali emas mengalahkan pesaing beratnya Vietnam dan Malaysia. Kurniati adalah Pesilat PSHT Kab Malang mahasiswa S2 Psikologi Universitas Airlangga Surabaya. Hasil ini sangat menggembirakan karena pertandingan ini baginya adalah pertandingan terakhir di masa lajangnya. Setelah ini, ia akan melangsungkan pernikahan dan berkonsetrasi menyelesaikan studi S2-nya.
Bicara keberhasilan atlit tentu tidak lepas dari peranan pelatih. Dalam tim POMASEAN ini, yang dierahi kepercayaan menjadi pelatih adalah mas Awan Hariono M.Kes, dosen Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini adalah warga PSHT yang pernah merambah prestasi nasional tahun 90-an. Sedangkan pelatih lainnya adalah mas Rusbandi dari Jawa Timur, berasal dari PS. Tapak Suci. Tim pesilat dan pelatih didampingi oleh Tafsil Rizal yang bertindak sebagai manajer.   
Secara keseluruhan, perolehan medali untuk cabang pencak silat di even POMASEAN XIII ini adalah 4 emas, 5 perak dan 4 perunggu. Medali Emas disumbangkan oleh Erna Suryanti kelas B Putri, Hari Wibowo kelas C putra, Tunggal Putri dan Beregu Putra. Sedangkan perak diraih oleh Nowo Tri Purnomo Kelas F putra, Fanny Arianti kelas C putri, Kategori Ganda Putra, Ganda Putri, dan Beregu Putri. Sedangkan untuk medali perunggu diraih oleh Mazuar Kelas A putra, Ahmad Fadillah kelas B Putra, latih Sazaly Kelas D putra dan Wahyu Prabowo kelas G Putra. Untuk juara keseluruhan diraih oleh Vietnam dengan perolehan 10 medali emas, 4 perak dan 1 perunggu. Sedangkan Juara Umum II oleh Malaysia dan Juara Umum III diraih Indonesia.

Prestasi para pesilat PSHT di even mahasiswa internasional ini bisa dibilang membanggakan, bukan hanya bagi Indonesia, tetapi juga daerahnya dan PSHT!

Bravo Pencak Silat,
Bravo PSHT !!!!

PSHT moscow Rusia

Siswa siswi PSHT MOSCOW RUSIA sedang latihan dibawah suhu minus 5 derajad celcius.
Sumber berita: Mas Adi Prajitno KBRI Russia

PSHT Hidupkan Jumat Bersih

RATUSAN pendekar turun kejalan. Aksi mereka bukanlah untuk bertarung ataupun bertanding, melainkan ikut serta membantu pemerintah daerah dalam melakukan aksi kebersihan lingkungan. Aksi pendekar yang tergabung dalam Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) Berau tersebut dikoordinir langsung oleh ketuanya, Heru Winarno. Pendekar PSHT tersebut menggelar kerja bakti dengan membersihkan drainase dan menyapu sejumlah ruas jalan, terutama Jalan Durian I hingga Jalan Durian II Tanjung Redeb. Heru Winarno mengatakan, aksi ini merupakan inisiatif dari PSHT, yang berkeinginan membantu pemerintah daerah dalam menghidupkan kembali program Jumat bersih. Hal ini juga sekaligus ikut mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi yang berdampak pada tingginya kasus penyakit demam berdarah yang kini sudah menimbulkan korban meninggal dunia. “Insya Allah aksi kebersihan ini akan kami lakukan setiap pekan, kami harap para paguyuban lainnya juga ikut uturn kejalan, agar kebersihan dikota sanggam ini bisa terwujud,”katanya. Heru Winarno mengakui, program kebersihan juga bagian dari pelajaran dari PSHT yang wajib di lakukan para pendekar. “Sebab, kebersihan bagian dari agama Islam, bahkan soal kebersihan juga ditekankan kepada seluruh agama di negara ini,”imbuhnya. (bm3)

sumber : http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=52740

Panca Dasar PSHT

Dalam PSHT kita tidak hanya belajar pencak silat atau beorganisasi tapi lebih dari itu maka dari kita mengenal adanya 5 dasar PSHT , meliputi :

1.Persaudaraan.
2.Olahraga
3.Beladiri
4.Kesenian.
5.Kerohanian / Ke – SH – an .

1. Persaudaraan :
Persaudaraan adalah suatu hubungan batin antara manusia dengan manusia yang sifatnya seperti saudara kandung dan ini di tanamkhan sejak siswa mulai mengecap pelajaran PSHT.Dengan persaudaraan , manusia di akui dan di perlakukan sesuai dengan harkat martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya. Perlakuan ini tanpa membedakan hak dan kwajiban azasinya , kedudukan sosial ekonomi , keturunan , agama & kepercayaan , jenis kelamin dll . Yang mana Persaudaraan dalam PSHT bersifat kekal dan abadi.

2. Olahraga :
Pengertian olahraga di sini adalah mengolah tubuh / raga dengan gerakan2 pencak silat yang terdapat dalam PSHT. Adapun manfa’at bermain pencak silat :
- Memperbaiki suasana hati.
- Menumbuhkhan rasa percaya diri
- Mengurangi stress
- Menguatkhan otot tubuh .
- Membantu proses metabolisme dalam tubuh.
- Membina kekuatan , kecepatan , ketepatan dan keseimbangan .

3. Beladiri :
Dengan pencak silat yang di jiwai oleh pengenalan kepada sang pencipta dan diri pribadi maka pencak silat berfungsi sebagai alat membela diri untuk mempertahankhan kehormatan.
PSHT tidak mengajarkhan beladiri asing , karena pencak silat yang berakar pada budaya asli Indonesia tidak kalah mutunya dengan beladiri asing . Dengan demikian PSHT ikut mempertahankhan dan mengembangkan kepribadian bangsa Indonesia.

4. Kesenian :
Seni adalah keindahan , dimana kesenian dalam pencak silat dapat berbentuk permainan tunggal , ganda atau massal .

Adapun tujuan seni dalam pencak silat :
- Memelihara kaidah pencak silat yang baik dengan menumbuhkhan kelenturan , keluwesan dan keindahan gerakan yang di hubungkan dengan keserasian irama.
- Sebagai latihan dalam pengembangan aspek keserasian dan keselarasan yang di harapkhan dapat berpengaruh dalam sikap dan perilaku hidupnya.

5. Kerohanin / Ke – SH – an :
Di dalam PSHT , kerohanian sering di sebut dengan ke – SH- an . kerohanian merupakan sumber azasi Tuhan YME untuk mencapai Manusia yang berbudi luhur guna kesempurnaan hidup . Adapun tujuan kerohanian dalam PSHT adalah unutk mendidik anggota PSHT yang berjiwa setia hati agar di dalam menempuh kehidupan ini memperoleh kebahagian dan kesejahteraan lahir batin dunia dan akhirat .
sumber : http://www.facebook.com/topic.php?uid=98229277431&topic=14389

6.16.2011

sejuta khasiat bunga TERATE




Ketika mengatakan bunga terate, sering diucapkan kelebihan bunga tersebut adalah dapat hidup dimana-mana. Ini bunyi ke-SH-an yang sering diucapkan oleh pelatih PSHT. Yang mana setelah mendengar kalimat itu mungkin saja ada pertanyaan konyol, ledekan, dan bisa dibuat banyolan. Seperti : berarti bisa hidup di puncak gunung bersalju dong ? berarti bisa hidup di kutub dong? Berarti bisa hidup di ..... dong ? Jika hanya menelan mentah-mentah beras , ya seperti ini akibatnya. Meski sudah sering mendengar bahwa nasi dari beras mengandung karbohidrat yang sangat banyak, bukan berarti kita menelan beras secara mentah-mentah. Nahh, sekian lama pertanyaan yang ada dalam benak penulis akhirnya bisa terjawab. Mengapa leluhur pendiri PSHT mengambil nama " TERATE " untuk nama persaudaraan kita.


TERATE
( Nelumbium nelumbo Druce )
Sinonim : Nelumbiurn nuciferum, Gaertn. = N. speciosum, Wilid. = Nelumbo nucifera, Gaertn. = Nyrnphaea nelumbo, Linn.
Famili : Nymphaeaceae
Nama Lokal : Padma, seroia, terate, tarate, taratai besar.;

Uraian:
Tanaman air menahun yang indah, asli dari daratan Asia. Terate dibudidayakan di perairan dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di rawa-rawa. Tanaman air yang tumbuh tegak. Rimpang tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Permukaan daun berlilin; warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tengah agak mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh, panjang tangkai bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, benang sari banyak kepala sari kuning, mahkota bunga lebar, ada yang engkel dan ada yang dobel dengan warna merah jambu, putih dan kuning. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah, bentuknya seperti kerucut terbalik dengan permukaan datar semacam spons dan berlubang-lubang berisi 15-30 biji, warnanya hijau kekuningan, kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam, garis tengah 6-11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon. Biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman, umurnya kira-kira 1 bulan sejak bunganya mekar. Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda dan biji bisa dimakan. Pemeluk agama Budha menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian, tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan Sang Budha sedang duduk bersemedi di atas bunga terate.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
1. Diare,
2. Disentri,
3. Keputihan,
4. Kanker Nasopharynx,
5. Demam,
6. Insomnia;
7. Hipertensi,
8. Muntah Darah,
9. Mimisan,
10. Batuk Darah,
11. Sakit Jantung;
12. Beri-Beri,
13. Sakit Kepala,
14. Berak Dan Kencing Darah,
15. Anemia,
16. Ejakulasi;

Bagian yang dapat dipakai:
Seluruh tanaman. Rimpang, daun dan tangkai, bunga dan benang sari, biji dan penyangga bunga yang seperti sarang tawon/spons (reseptacle), serta tunas biji. Pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.

Kegunaan :
Biji:
- Gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion).
- Diare karena badan lemah, radang usus kronis (enteritis kronis).
- Disentri.
- Muntah-muntah.
- Keputihan, perdarahan pada wanita.
- Mimpi basah (spermatorrhea).
- Susah tidur, banyak mimpi.
- Kencing terasa sakit dan keruh.
- lesu tidak bersemangat (neurasthenia).
- Kanker nasopharynx.

Tunas biji terate:
- Demam, rasa haus.
- Jantung berdebar, gelisah.
- Muntah darah.
- Ejakulasi dini.
- Mata merah dan bengkak.
- Susah tidur (insomnia).
- Darah tinggi (hipertensi).

Benang sari:
- keluar sperma malam hari (sperrnatorrhea).
- Keputihan (leucorrhea).
- Perdarahan seperti muntah darah, disentri.
- sering kencing.
- Tidak dapat menahan kencing (enuresis).

Remptacle:
- Perdarahan kandungan yang berlebihan.
- Darah haid berlebihan.
- Perdarahan sewaktu hamil.
- Keluar cairan (lochia) yang berlebihan setelah melahirkan.
- Sakit perut bawah akibat sumbatan darah.
- Berak darah, kencing darah.
- Wasir, koreng basah.

Rimpang:
- Demam, rasa haus.
- Batuk darah, muntah darah, mimisan.
- Berak darah, kencing darah. Tekanan darah tinggi.
- Sakit jantung.
- Gangguan lambung.
- Kurang darah (anemia).
- Gangguan pada mati haid (menopause).
- Neurosis.

Akar:
- Muntah darah, mimisan.
- Kencing panas dan merah.
- Batuk darah, berak darah.

Daun:
- Pingsan karena hawa panas (heat stroke).
- Diare karena panas atau lembab.
- Pusing, sakit kepala.
- Beri-beri.
- Perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah.
- Perdarahan pada wanita.

Dasar daun:
- Disentri berdarah, diare.
- Bayi dalam kandungan tidak tenang.

Batang:
- Heat stroke, pingsan.
- Dada terasa tertekan karena panas atau lembab.
- Diare, muntah.
- Keputihan.

Bunga:
- Terpukul (trauma).
- Perdarahan.
- Radang kulit bernanah (impetigo).

Tepung rimpang:
- Menambah selera makan,
- Badan lemah dan kurang darah.
- Diare.

Cara Pemakaian untuk Obat :

1. Batuk darah, muntah darah:
Rimpang terate dicuci bersih lalu dijuice, sampai terkumpul 1 gelas ukuran 200 cc. Minum, lakukan selama 3-5 hari berturut-turut.
2. Muntah, diare :
50 g rimpang terate dan 15 g jahe dicuci lalu dijuice atau diparut, ambil airnya. Minum, sehari 3 kali.
3. Disentri:
50 g rimpang terate dan 10 g jahe, diparut atau dijuice. Air perasannya ditambahkan 10O cc air,
lalu dipanaskan sampai mendidih. Setelah dingin tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk lalu diminum.
4. Darah tinggi:
a. 10 g biji terate dan 15 g tunas biji terate. (lien sim), direbus dengan 350 cc air sampai tersisa 200 cc. Minum setiap hari seperti teh.
b. Tunas biji terate (lien sim) sebanyak 10-15 g direbus dengan air secukupnya sampai mendidih, minum sebagai teh. Dapat juga tunas biji terate digiling halus, seduh dengan air panas, minum.
5. Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung dan lever:
100 g rimpang terate dan 50 g rimpang segar alang-alang, dicuci lalu dipotong-potong secukupnya. Rebus dengan 500 cc air bersih sampai tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring, minum seperti teh.
6. Keluar darah dari hidung (mimisan):
Ruas akar terate dicuci bersih lalu dijuice. Airnya diteteskan ke hidung. 

6.15.2011

Sejarah Singkat SH TERATE


Jiwa patriotisme yang tinggi ditunjukkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, salah seorang Saudara Tertua Setia Hati, dengan bantuan teman-temannya dari Pilang Bango, Madiun dengan berani menghadang kereta api yang lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut perbekalan militer. Penghadangan, pelemparan, dan perusakkan yang terjadi berulang-ulang sampai akhirnya ia ditangkap PID Belanda dan mendapat hukuman kurungan di penjara Cipinang dan dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat. Setelah dibebaskan, Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang telah mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club yang kemudian mengaktifkan kembali perguruannya sampai akhirnya berkembang dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.
Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perkembangannya dibesarkan oleh RM Imam Koesoepangat murid dari Mohammad Irsyad kadhang (saudara) Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) yang merupakan murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo.
Sebelum menjadi kadhang SH dan mendirikan SH PSC, Ki Hadjar Hardjo Oetomo magang sebagai guru di SD Banteng Madiun. Tidak betah menjadi guru, bekerja di Leerling Reambate di SS (PJKA) Bondowoso, Panarukan dan Tapen. Tahun 1906 keluar dari PJKA dan bekerja menjadi Mantri Pasar Spoor Madiun di Mlilir dengan jabatan terakhir sebagai Ajudan Opsioner Pasar Mlilir, Dolopo, Uberan dan Pagotan (wilayah selatan Madiun). Pada tahun 1916 bekerja di pabrik gula Redjo Agung Madiun. Tahun 1917 masuk menjadi saudara SH dan dikecer langsung oleh Ki Ngabei Soerodiwirjo, pendiri Persaudaran Setia Hati. Pada tahun ini bekerja di stasiun kereta api Madiun hingga menjabat Hoof Komisaris. Tahun 1922 bergabung dengan Sarekat Islam dan mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club di Desa Pilangbango, Madiun, yang kemudian berkembang sampai ke daerah Nganjuk, Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo, dan Yogyakarta.
Tahun 1925, ditangkap oleh Pemerintah Belanda dan dipenjara di Cipinang, kemudian dipindahkan ke Padang, Sumatra Barat selama 15 tahun. SH PSC dibubarkan Belanda karena terdapat nama pencak. Setelah pulang dari masa tahanan mengaktifkan kembali SH PSC dan untuk menyesuaikan keadaan, kata pencak pada SH PSC menjadi pemuda. Kata pemuda semata-mata hanya untuk mengelabui Belanda agar tidak dibubarkan. Bertahan sampai tahun 1942 bersamaan dengan datangnya Jepang ke Indonesia.
Tahun 1942, atas usul saudara SH PSC Soeratno Soerengpati tokoh pergerakan Indonesia Muda, nama SH Pemuda Sport Club diubah menjadi Setia Hati Terate. Pada waktu itu SH Terate bersifat perguruan tanpa organisasi.
Tahun 1948, atas prakarsa Soetomo Mengkoedjojo, Darsono,dan lain-lain mengadakan konferensi di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di desa Pilangbango, Madiun. Hasil konferensi menetapkan Setia Hati Terate yang dulunya bersifat perguruan diubah menjadi organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dengan diketuai oleh Oetomo Mangkoewidjojo dengan wakilnya Darsono. Kemudian secara berturut-turut:
· Tahun 1950, Ketua Pusat oleh Mohammad Irsyad.
· Tahun 1974, Ketua Pusat oleh RM Imam Koesoepangat.
· Tahun 1977-1984, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Badini.
· Tahun 1985, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Tarmadji Boedi Harsono.
· Tahun 1988, Ketua Dewan Pusat RM Imam Koesoepangat meninggal dunia dan PSHT dipimpin oleh Ketua Umum Tarmadji Boedi Hardjono sampai sekarang.
Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati Terate ini, sebelumnya seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil. Pada tahap ini seseorang tersebut disebut sebagai siswa atau calon saudara.
Selama dalam proses latihan pencak silat, seorang pelatih/warga (saudara SH) juga memberikan pelajaran dasar ke-SH-an secara umum kepada para siswa.
Setelah menamatkan pencak silat dasar tersebut, seseorang yang dianggap sebagai warga atau saudara SH adalah apabila ia telah melakukan pengesahan yang dikecer oleh Dewan Pengesahan. Dewan pengesahan ini termasuk saudara SH yang terbaik dari yang terbaik yang dipilih melalui musyawarah saudara-saudara SH. Proses kecer tersebut berlangsung pada bulan Syura. Adapun sarat yang harus disediakan dalam pengeceran antara lain: Ayam jago, mori, pisang, sirih, dan lain sebagainya sarat-sarat yang telah ditentukan.
Dalam proses pengeceran ini, kandidat diberi pengisian dan gemblengan jasmani dan rohani dan ilmu ke-SH-an serta petuah-petuah, petunjuk-petunjuk secara mendalam dan luas. Saudara SH yang baru disahkan tersebut, dalam tingkatan ilmu disebut sebagai saudara tingkat I (erste trap). Pada Persaudaraan Setia Hati Terate juga dibagi dalam tiga jenis tingkatan saudara yaitu saudara SH Tingkat I (ester trap), Tingkat II (twede trap), tingkat III (derde trap).
Pada Persaudaraan Setia Hati Terate diajarkan 36 jurus pencak silat yang merupakan warisan dari Ki Ngabei Soerodiwirjo di erste trap serta pelajaran ilmu ke-SH-an yang dapat diperoleh pada tingkatan twede trap dan derde trap. Jurus-jurus tersebut merupakan ramuan dari beberapa aliran pencak silat yang berada di nusantara, di antaranya dari Jawa Barat, Betawi (Jakarta), dan Minangkabau.
Khadang SH Terate tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di beberapa negara seperti Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam. Secara administratif mulai dirintis pencatatan jumlah saudara pada tahun 1986. Sehingga jumlah saudara mulai tahun 1986 – 1999 sebanyak 108.267

6.14.2011

Arti dan Makna Lambang PSHT

 


Arti dan Makna Lambang PSHT

1. Segi empat panjang
- Bermakna Perisai.
2. Dasar Hitam
- Bermakna kekal dan abadi.
3. Hati putih bertepi merah
- Bermakna cinta kasih ada batasnya.
4. Merah melingkari hati putih
- Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati
5. Sinar
- Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan
6. Bunga Terate
- Bermakna kepribadian yang luhur
7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.
- Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang
8. Senjata silat
- Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan.
9. Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah
- Bermakna berani karena benar, takut karena salah
10. Persaudaraan Setia Hati Terate
- Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas, dan bersih.
- Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus.
- Kepribadian yang luhur.
11. Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah lambang
- Bermakna netral
Diambil dari AD/ART PSHT Hasil Mubes 2000
 by : yana

Sumber : www.shterate.com